Catatan Biologi kelas 12

|
bloggerkristinayanti36.blogspot.com
BAB I 
Pertumbuhan dan Perkembangan 

Pertumbuhan Tumbuhan
Ø    Terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan meristematis, contohnya pada ujung batang pada pembelahan tersebut, satu sel akan dihasilkan dua sel anakan dengan sifat genetik yang sama dengan sel induknya
Ø    Contohnya : Pertumbuhan Tinggi batang dan banyaknya jumlah daun
Ø    Pengukuran pertumbuhan dapat dilakukan menggunakan auksanometer
Perkembangan Tumbuhan
Ø    Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Dari proses perkembangan akan terbentuk struktur dan fungsi organ yang semakin kompleks.
Ø    Contohnya : muncul bunga sebagai alat perkembangbiakan
Perkembangan pada tumbuhan muncul melalui tiga tahap yaitu :
1.            Tahap Pembelahan sel diawali dengan fertilisasi terbentuk zigot. Selanjutnya, Zigot membelah secara mitosis untuk membentuk jaringan embrional / embrio
2.            Tahap Morfogenesis ditandai oleh pembelahan sel jaringan embrional secara mitosis. Dengan demikian, embrio memiliki kotiloden, akar dan tunas Rudimeter.
3.            Tahap Diferensiasi terjadi ketika sel – sel pada jaringan  Embrional mengalami Diferensiasi menjadi jaringan – jaringan seperti Epidermis, Korteks, dan Stele.
Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air kedalam biji semakin tinggi. Masuknya air ke biji melalui proses imbibisi. Air yang masuk akan memicu embrio dalam biji untuk melepaskan hormon Giberelin. Hormon ini mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan sehingga berbentuk energi.

Energi yang digunakan untuk proses awal pertumbuhan dan perkembangan embrio dalam biji. Struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji adalah Radikula. Radikula adalah bagian dari hipokotil ( calon batang  dibawah kotiledon), selanjutnya pada bagian ujung sebelah ataas tumbuh epikotil ( calon batang diatas kotiledon )

Ada 2 tipe perkecambahan
1.            Perkecambahan Epigeal
Ciri utama : yaitu terangkatnya kotiledon keatas permukaan tanah
2.            Perkecambahan Hipogeal
Ciri utama : tertinggalnya kotiledon di dalam tanah

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun, selanjutnya tumbuhan mengalami pola – pola pertumbuhan sebagai berikut.
1.            Pertumbuhan Primer
Adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal. Terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan akar dan batang tumbuh memanjang. Meristem Apikal terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Meristem Apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan, pemanjangan ( Elengosi) dan diferensiasi.
2.            Pertumbuhan Sekunder
Terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem Sekunder ( Meristem Lateral ) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.  Ada 2 macam Meristem Lateral
a)            Kambium Vaskuler
b)            Kambium Gambus
Metagenesis adalah proses pergiliran hidup antara fase seksual dengan fase aseksual. Contoh pada tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
1.            Faktor Internal
Meliputi faktor intraseluler dan faktor interseluler. Contohnhya Gen, Gen merupakan faktor pembawa sifat dari induk kepada anaknya faktor interseluler yang dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan yaitu Hormon. Hormon pada tumbuhan disebtu Fitohormon.

2.            Faktor Eksternal
Ø    Air
Air berperan dalam menentukan laju fotosintesis membantu proses perkecambahan biji, sebagai medium berbagai reaksi enzimatis dan mengangkut unsur hara maupun  Fotosintesis.
Ø    Cahaya
Cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat mengurangi auksin intansitas cahaya yanag diterima oleh tumbuhan tidak boleh berlebihan atau berkurang. Jika cahaya yang diterima berlebih, dapat merusak auksin dan klorofil. Jika tumbuhan kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi.
Ciri – Ciri Etiolasi :
1.            Tanaman berwarna pucat
2.            Tidak berkembang akibat kekurangan klorofil
3.            Batang memanjang lebih cepat
4.            Daun tidak berkembang
Ø    Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan air dan unsur hara meningkat.
Ø    Nutrea
Sebagai sumber energi dan sintesis berbagai komponen sel tumbuhan yang kekurangan nutrea dapat mengalami Defesiensi. Yang mangakibatkan tumbuhan menjadi terhambat dan timbul kematian
Nutrea dibedakan menjadi :
1.            Makronutrea : unsur minegral yang dibutuhkan dalam jumlah banyaka
Meliputi : C (Karbon), Hidrogen(H), Oksigen(O)
2.            Mikronutrea : unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
Meliputi : Besi (Fe), Seng(Zn), Mangan(Mn)
Ø    Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu optimum berkisar antara 10derajat C- 38 Derajat C, Suhu berpengaruh terhadap fotosintesis, Respirasi, Transpirasi dan reproduksi
Ø    Oksigen
Oksigen diperlukan dalam respirasi Aerob. Tumbuhan dapat memperoleh energi untuk Pertumbuhannya.
Ø    Tingkat keasaman Tanah
Unsur hara dari tanah dipengaruhi oleh tingkat keasamaan Ph. Jika Ph tidak sesuai maka tanaman dapat mengalami keracunan

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan dan Manusia

1.             Fase - Fase pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan pada hewan ditandai oleh perubahan struktur maupun fungsi organ-organ tertentu. Pertumbuhan pada hewan bersifat Irreversible atau tidak dapat balik.

Ada dua Fase meliputi :
1.            Fase Embrionik
Dimulai setelah terbentuk zigot. Zigot memiliki kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Sering dengan pertambahan sel. Diakibatkan oleh pembelahan mitosis.
Fase Embrionik terdiri atas :
a)            Morulasi
Proses pembentukan Morula dari Zigot. Zigot merupakan Sel Diploid
b)            Blastulasi
Proses pembentukan blastula dari Morula kemudia melanjutkan pembelahan mitosisnya hingga dihasilkan 128 sel berbentuk suatu rongga. Rongga tersebut disebut Blastosol.
c)            Glastulasi/Glastrulasi
Merupakan proses morfogenetik. Proses tersebut bertujuan untuk mengatur kembali sel –sel Blastula. Keadaan tersebut akan mengubah Blastula menjadi Embrio berlapis. Lapisan yang dihasilkan proses Grastulasi / embrio lapisan yaitu Ektoderm
d)            Organogenesis
Tahap ini mulai membentuk organ – organ yang berkembang dari tiga lapisan proses Glastrulasi.
2.            Fase Pascaembrionik
Fase setelah hewan lahir atau menetas. Fase pascaembrionik merupakan fase penyempurnaan alat- alat Reproduksi. Selama fase pascaembrionik , beberapa hewan meengalami Metamorfosis. Selain, itu beberapa hewan mengalami Metagenesis.




No comments:

Featured Post

Customer Relationship Management

  Exercise Questions How do you define CRM? How are CRM activi...

Popular Post

(C) Copyright 2018, By Kristina Yanti