Indikator Asam Basa Alami

|
bloggerkristinayanti36.blogspot.com


Makalah Indikator Asam Basa Alami


I.Kata Pengantar
 Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah  ini dengan judul “menentukan Indikator Basa Asam Alami” Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas sekolah serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di dalam makalah ini saya menyadari bahwa penulisanya masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Namun, besar harapan kami semoga makalah yang disusun ini bisa bermanfaat. saya selaku penulis makalah ini dapat terselesaikan atas usaha keras saya dalam membuat makalah
 Dalam pembuatan makalah ini saya sangat menyadari bahwa baik dalam penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik dari Ibu Guru sangat kami harapkan untuk Lebih teliti dalam membuat makalah ini.

II.  Tujuan
Untuk melihat Perubahan warna beberapa Indikator Alami di sekitar anda.

III.  Landasan Teori
Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat dipahami dan diteliti dalam larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih. Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Didalam larutan terkandung suatu zat (asam dan basa) yang merupakan penghasil dan pendukung suatu larutan. Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari - hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral.

Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7. Dalam kehidupan sehari – hari, senyawa asam dan basa dapat dengan mudah kita temukan. Mulai dari makanan, minuman dan beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa. Contohnya sabun, deterjen, dan pembersih peralatan rumah tangga.


Pengertian Asam
istilah asam (acid) berasal dari bahasa lati “Acetum’’ Yang berarti cuka,  karena diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Adapun basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Contohnya pada jeruk yang mengandung asam sitrat. Pada lambung manusia juga mengandung klorida yang berguna untuk membunuh kuman yang masuk dalam tubuh . ada juga beberapa produk rumah tangga yang mengandung senyawa basa . contohnya sabun mandi, detergen,  dan pembersih peralatan rumah tangga. Pada bahan-bahan pembersih tersebut mengandung senyawa basa seperti natrium hidroksida , dan kalium hidroksida.”
Menurut Arrhenius,
Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dengan kata lain, pembawa sifat asam aalah ion H+
Menurut Bronsted dan Lowry,
Asam adalah spesi yang member proton pada suatu reaksi pemindahan proton.

Pengertian Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.

Indikator Asam – Basa
Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutan dikatakan asam, dan di atas nilai tersebut larutan dikatakan basa. Kebanyakan senyawa organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah melepaskan proton (bersifat sebagai asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina, sehingga indikator asam-basa banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia analitik. Mekanisme perubahan warna oleh indikator adalah reaksi asam-basa, pembentukan kompleks, dan reaksi redoks.

Indikator pH alam
Struktur umum senyawaan antosianin
Banyak tumbuhan yang mengandung zat kimia yang berasal dari senyawa famili antosianin yang berwarna secara alami. Mereka berwarna merah dalam larutan asam dan biru dalam larutan basa. Antosianin dapat diekstrak dengan air atau pelarut lain dari banyak tumbuhan berwarna atau bagian tumbuhan, termasuk dari daun (kubis merah); bunga (geranium, poppy, atau kelopak mawar); beri (blueberry, blackcurrant); dan batang (rhubarb). Ekstraksi antosianin dari tanaman rumah tangga, terutama kubis merah, untuk membentuk indikator pH mentah adalah pengantar kimia demonstrasi yang populer
Lakmus, yang digunakan oleh alkemis pada Abad Pertengahan dan banyak tersedia, adalah indikator pH yang dibuat secara alami dari spesi lumut, terutama Roccella tinctoria. Perubahan warna terjadi apabila di larutan asam akan berwarna merah dan biru dalam larutan alkali.
Bunga Hydrangea macrophylla dapat berubah warna bergantung pada keasaman tanah. Pada tanah yang asam, reaksi kimia terjadi di tanah yang membuat aluminium tersedia untuk tanaman ini, mengubah bunga berwarna biru. Di tanah alkali, reaksi ini tidak dapat terjadi dan karena aluminium tidak diambil oleh tanaman. Akibatnya, bunga tetap berwarna merah muda

Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah danlakmus biru, indikator universal, fenolptalin, dan metal jingga.Indikator universal, fenolptalin, dan metil jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asambasa juga dapat digunakan untuk menentukan derajat keasaman (pH) larutan
IV.Alat dan Bahan
·  Alat
1.   Gelas Plastik                          2. Sendok plastik
      







3.   Batu Tumbukan            4. Pisau                        5. Parutan







·     Bahan
1.   Air Ac                                                2.  Jeruk Nipis
         




3.   Air Sabun                                4. Kapur
                      






5.    Garam                                    6. Kunyit
                                                            
7.   Kulit Manggis                         8. Kol Ungu

9.   Bunga Jepun                                   10. Bunga Pacah Seribu

11.                Bunga Kembang Sepatu               12. Bunga Bougenvil







13.                Daun Sana                                                14. Bunga Teratai







V.Cara Kerja
1.   Siapkan Gelas Plastik
2.  
Tuangkan Garam bersama air Ac ke dalam gelas Plastik


3. Tuangkan Kapur bersama air Ac ke dalam gelas plastik





4.   Tuangkan Sabun bersama air Ac ke dalam gelas plastik
                                 





5.    Dan Potong jeruk nipis menjadi beberapa bagian







6.   Bahan pertam kunyit, Parut Kunyit, dan peras cari air dari kunyit lalu tuangkan kedalam gelas, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur Kunyit dengan air sabun, Kunyit dengan Air garam, kunyit dengan air kapur, dan kunyit dengan jeruk nipis. Kemudian lihatlah perubahan warna yang terjadi







7.  Bahan kedua manggis, rebus kulit manggis dengan air ac, jika sudah mendidih cari airnya lalu tuangkan kedalam gelas, jika sudah lakukanlah dengan mencampur Manggis dengan air sabun, manggis dengan air garam, manggis dengan air kapur, manggis dengan jeruk nipis, kemudian lihatlah perubahan warna yang terjadi
 
   

8. Bahan Ketiga Kol Ungu, Potong kol ungu, lalu tumbuk kol ungu sampai halus, kemudian tumbukan kol ungu masukan kedalam gelas yang berisi air ac, lalu peras kol ungu sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan kol ungu, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur kol ungu dengan air garam, kol ungu dengan air sabun, kol ungu dengan air kapur, kol ungu dengan jeruk nipis




                                                                                      
9. Bahan ke-empat Ubi Ungu, rebus ubi ungu dengan air mendidih, jika sudah matang kupas kulit ubi ungu, lalu tumbuk, kemudian tumbukan ubi ungu masukan kedalam gelas yang berisi air ac lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan ubi ungu, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur ubi ungu dengan air garam, ubi ungu dengan air sabun, ubi ungu dengan air kapur, ubi ungu dengan jeruk nipis
 
 
10. Bahan Ke-lima Bunga Jepun, tumbuk bunga jepun, kemudian tumbukan bunga jepun masukan kedalam gelas yang berisi air ac lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan bunga jepun, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur bunga jepun dengan air garam, bunga jepun dengan air kapur, bunga jepun dengan air sabun, bunga jepun dengan jeruk nipis

 
11.   Bahan Ke-enam Bunga Pacah Seribu, tumbuk bunga pacah seribu, kemudian tumbukan bunga pacah seribu masukan kedalam gelas yang berisi air ac, lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan bunga pacah seribu, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur bunga pacah seribu dengan air garam, bunga pacah seribu dengan air sabun, bunga pacah seribu dengan air kapur, bunga pacah seribu dengan jeruk nipis.
12.   Bahan ke-tujuh bunga kembang sepatu, tumbuk bunga kembang sepatu, kemuadian tumbukan bunga kembang sepatu masukan kedalam gelas yang berisi air ac, lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan bunga kembang sepatu, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur bunga kembang sepatu dengan air garam, bunga kembang sepatu dengan air sabun, bunga kembang sepatu dengan air kapur, bunga kembang sepatu dengan jeruk nipis
 
13. Bahan ke-delapan bunga bougenvil, tumbuk bunga bougenvil, kemudian tumbukan bunga bougenvil masukan kedalam gelas yang berisi air ac lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan bunga bougenvil, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur bunga bougenvil dengan air garam, bunga bougenvil dengan air kapur, bunga bougenvil dengan air sabun, bunga bougenvil dengan jeruk nipis
14. Bahan ke-sembilan daun sana, tumbuk daun sana, kemudian tumbukan daun sana masukan kedalam gelas yang berisi air ac, lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan daun sana, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur daun sana dengan air kapur, daun sana dengan air sabun, daun sana dengan air garam, daun sana dengan jeruk nipis
 
         





15. Bahan ke-sepuluh, tumbuk bunga teratai, kemudian tumbukan bunga teratai masukan kedalam gelas yang berisi air a, lalu peras sampai berubah warna, kemudian buang tumbukan bunga teratai, jika sudah lakukanlah percobaan dengan mencampur bunga teratai dengan air garam, bunga teratai dengan air kapur, bunga teratai dengan air sabun, bunga teratai dengan jeruk nipis.

               
         





VI.Data Hasil Pengamatan
No
Ekstrak
Perubahan Warna
Jeruk Nipis
Air Garam
Air Kapur
Air Sabun
1
Kunyit
Kuning
coklat
Coklat Pekat
Coklat Kemerahan
2
Kulit Manggis
Merah kecoklatan
Coklat Kemerahan
Coklat Pekat
Coklat muda
3
Kol Ungu
Merah
Biru Muda
Kuning kehijauan
Hijau Muda
4
Ubi Ungu
Merah
Ungu Tua
Hijau lumut
Biru Pudar
5
Bunga Jepun
Kuning
Kuning
Kuning Tua
Hijau Muda
6
Bunga Pacah Seribu
Kuning Kecoklatan
Coklat Tua
Kuning
Kuning Kehijauan
7
Bunga Kembang Sepatu
Merah hati
Merah Muda
Hijau
Coklat
8
Bunga Bougenvil
Merah Muda
Merah tua
Hijau Kecoklatan
Coklat muda
9
Daun Sana
Merah tua
Merah Hati
Kuning kehijauan
Ungu Tua
10
Bunga Teratai
Peach
Coklat
Kuning kehijauan
Kuning kecoklatan

VII.Data Hasil Eksperimen
1.   Kunyit saat diajadikan larutan menghasilkan warna kuning dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna kuning terang sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna coklat Pekat dan coklat kemerahan dan saat dicampurkan dengan garam berwarna coklat
2.   Kulit manggis saat dijadikan larutan menghasilkan warna merah kecoklatan dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna merah kecoklatan sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna cokelat Pekat dan cokelat muda dan saat dicampurkan dengan garam berwarna cokelat Kemerahan.
3.   Kol ungu saat dijadikan larutan menghasilkan warna ungu dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna merah sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna Kuning kehijauan dan hijau muda dan saat dicampurkan dengan garam berwarna biru muda
4.   Ubi ungu saat dijadikan larutan menghasilkan warna ungu dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna merah terang sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna Hijau lumut dan biru pudar dan saat dicampurkan dengan garam berwarna ungu tua
5.   Jepun  saat dijadikan larutan menghasilkan kuning pucat dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna kuning sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur menjadi kuning tua, dicampurkan air sabun berwarna hijau muda dan saat dicampurkan dengan garam tetap berwarna Kuning
6.   Bunga pacah seribu saat dijadikan larutan menghasilkan biru keputihan dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna kuning kecoklatan sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna kuning dan kuning kehijauan dan saat dicampurkan dengan garam berwarna Coklat tua
7.   Kembang sepatu saat dijadikan larutan menghasilkan warna merah dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna merah hati sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna hijau tua dan merah kecoklatan dan saat dicampurkan dengan garam berwarna merah muda
8.   Bunga bugenvil saat dijadikan larutan menghasilkan ungu dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna merah muda sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna hijau kecoklatan dan coklat muda dan saat dicampurkan dengan garam berwarna merah tua.

9.   Daun Sana saat dijadikan larutan menghasilkan warna ungu dan saat dicampur dengan larutan jeruk nipis berwarna merah tua sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun berwarna Kuning kehijauan dan ungu tua dan saat dicampurkan dengan garam berwarna merah hati
10.   Teratai saat dijadikan larutan menghasilkan coklat dan saat dicampur larutan jeruk nipis menjadi oranye pucat sedangkan saat dicampurkan dengan air kapur dan air sabun menjadi kuning kehijauan dan kuning kecoklatan dan saat dicampurkan dengan garam menjadi coklat.
VIII.    Gambar Hasil Eksperimen
1.   Kunyit                                               2. Kol Ungu
 
3.   Kulit Manggis                                  4. Ubi Ungu
 
5.   Bunga Pacah Seribu                      6. Kembang Sepatu
7.   Bunga Jepun                                                 8. Bunga Bougenvil









9.     Daun Sana                                           10. Bunga Teratai
 
IX.Warna Yang Mencolok :
1.   Kunyit
2.   Kol Ungu
3.   Ubi Ungu
4.   Kembang Sepatu
5.   Bunga Bougenvil
6.   Daun Sana
X.Kesimpulan
Tidak semua tumbuhan dapat menajdi indikator yang baik hanya tumbuhan dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karna pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Menggunakan bunga yang dari jenis yang sama belum tentu sama dan bisa menjadi indikator asam-basa.
Indikator asam-basa  yang  baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa


No comments:

Featured Post

Customer Relationship Management

  Exercise Questions How do you define CRM? How are CRM activi...

Popular Post

(C) Copyright 2018, By Kristina Yanti