faktor - faktor yang mempengaruhi korosi

|
bloggerkristinayanti36.blogspot.com

Faktor – Faktor yang memengaruhi Korosi

A.    Judul : Percobaan Korosi Pada Paku
B.    Tujuan : Mengidentifikasi Faktor – Faktor yang memengaruhi Terjadinya Korosi
C.   Materi :
Secara umum, Korosi adalah rusaknya benda-benda logam akbiat pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara Elektrokimia, misalnya pada proses perkaratan oksida besi secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen yang berasal dari udara.
Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang mudah mengalami korosi. Logam – logam lain yang mempunyai nilai potensial elektrode lebih besar dari 0,4V akan sulit mengalami korosi. Sedangkan logam – logam perak, platina dan emas mempunyai potensial elektrode lebih besar dari 0,4V sehingga sulit mengalami Korosi.
v  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi
a. Air dan kelembapan udara
   Dilihat dari reaksinya yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses Korosi.
b. Elektrolit
   Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam, oleh karena itu, air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi utama.
c. Permukaan logam yang tidak rata
   Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub – kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub – kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit berbentuk.
v  Proses Terjadinya Korosi
       Proses korosi yang sering kita jumpai adalah perkaratan pada besi atau baja yang menghasilkan senyawa besi ( III ) oksidasi berhidrat . Perkaratan hanya terjadi jika ada air dan oksigen, dan merupakan proses elektrokimia. Pada anoda, atom besi melarut sebagai ion , sedangkan pada katoda, terbentuk ion hidroksida.
Ion besi(II) yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa, yaitu karat besi. Jumlah hidrat pada besi oksidasi menentukan warna karat yang terbentuk,mulai dari kuning, cokelat sampai hitam. Perkaratan dipercepat oleh bahan asing dalam besi dan oleh adanya asam atau elektrolit.
Mudah atau tidaknya logam berkarat berkaitan dengan kereaktifan logam tersebut: makin reaktif logam ( makin negatife harga potensial elektrodanya ), makin mudah berkarat. Walaupun demikian, beberapa logam seperti aluminium dan seng. Yang sebenarnya lebih reaktif daripada besi, bersifat tanah karat ( lebih awet ). Hal ini terjadi karena karat logam tersebut melekat kuat pada permukaannya, sehingga melindungi logam tersebut dari perkaratan selanjutnya. Hal ini berbeda dengan karat besi yang sangat yang sangat berpori dan mudah mengelupas, sehingga permukaannya selalu terbuka dan terus berkarat sampai tuntas. Logam – logam mulia mempunyai harga potensial elektroda yang bertanda positif, berarti logam – logam ini sukar teroksidasi sehingga sukar berkarat.
v  Cara memperlambat Korosi
1.     Mengontrol atmosfer agar tidak lembab dan banyak oksigen, misalnya dengan membuat lingkungan udara bebas dari oksigen dengan mengalirkan gas CO2
2.     Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara pencegahan ini dilakukan cara sebagai berikut:
-       Mengecat, melapasi dengan plastik dan memberi minyak atau gemuk pada permukaan logam.
-       Galvanisasi, yaitu melapisi logam dengan seng (contohnya atap seng)
-       Electroplating, yaitu pelapisan dengan logam lain menggunakan metode elektrolisis. Sebagai contoh : pelapisan dengan logam nikel, krom, timah, timbel
-       Sheradizing, yaitu mereasikan logam dengan asam fosfat sehingga permukaan logam tertutup dengan fosfat.
3.     Perlindungan Katodik
Perlindungan katodik dilakukan dengan menghubungkan logam yang akan dilindungi dengan menghubungkan logam yang akan dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode sangat rendah.
D.    Alat dan Bahan
1.    Alat
No
Nama
Gambar
1

2
Plastik Penutup Gelas

3
Karet Mengikat Plastik penutup gelas

4
Pisau

5
Gunting
6
Ampelas

7
Stiker Penempel keterangan






2.    Bahan
No
Nama
Gambar
1
air
2
12 Paku Triplek Ukuran 2 Cm

3
Garam yang dilarutkan dengan Air

4
Sabun Colek yang dilarutkan dengan Air

5
Minyak Goreng

6
Garam meja
7
Air Jeruk Nipis


E.   Cara Kerja
1.     Ambilah 12 paku bersih lalu Ampelaslah 12 Paku tripklek ukuran 2Cm  hingga bersih.
2.     Kemudian siapkan 12 Buah Gelas Plastik bersih. 6 untuk terbuka dan 6 untuk tertutup
3.     Lalu masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang tidak berisi air bersih
4.     Lalu masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang tidak berisi air bersih kemudian tutup gelas plastik dengan plastik lalu diikat dengan Karet. Sehingga udara tidak bisa masuk kedalam gelas
5.     Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi air dan dicampur dengan garam, lalu biarkan ditempat terbuka
6.     Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi air dan dicampur dengan garam lalu tutup gelas plastik dengan plastik kemudian diikat dengan Karet. Sehingga udara tidak bisa masuk kedalam gelas
7.     Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi air dan dicampur dengan sabun colek, lalu biarkan di tempat terbuka
8.     Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi air dan dicampur dengan sabun colek lalu tutup gelas plastik dengan plastik kemudian diikat dengan Karet. Sehingga udara tidak bisa masuk kedalam gelas
9.     Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi ¼ ml Minyak Goreng, lalu biarkan di tempat terbuka
10.  Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi Minyak Goreng, lalu tutup gelas plastik dengan plastik kemudian diikat dengan Karet. Sehingga udara tidak bisa masuk kedalam gelas
11.  Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi Garam Meja, lalu biarkan di tempat terbuka
12.  Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi Garam Meja, lalu tutup gelas plastik dengan plastik kemudian diikat dengan Karet. Sehingga udara tidak bisa masuk kedalam gelas
13.  Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi air Jeruk Nipis, lalu biarkan ditempat terbuka
14.  Kemudian masukan 1 paku yang sudah di Ampelas ke dalam gelas plastik yang berisi Air Jeruk Nipis, lalu tutup gelas plastik dengan plastik kemudian diikat dengan Karet. Sehingga udara tidak bisa masuk kedalam gelas
15.  Lalu amati paku selama 7 hari dan amati perubahan yang terjadi.
F.   Hasil Pengamatan
Di Tempat Terbuka Paku Saja
No
Hari 
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak Mengkarat -
2
Kedua
Mulai Mengalami mengkarat Sedikit **
3
Ketiga
Mengkarat Sedikit **
4
Ke-Empat
Mengkarat Sedikit **
5
Ke-Lima
Mengkarat **
6
Ke-Enam
Mengkarat ***
7
Ke-Tujuh
Mengkarat ***


Ditempat Tertutp Paku Saja
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Sedikit Berkarat**
2
Kedua
Sedikit Berkarat**
3
Ketiga
Mengkarat ***
4
Ke-Empat
Mengkarat ***
5
Ke-Lima
Mengkarat ***
6
Ke-Enam
Mengkarat ***
7
Ke-Tujuh
Mengkarat ***

Di Tempat Terbuka Paku Dengan Air Garam
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Sedikit mengkarat dan ada kuningnya**
2
Kedua
Sedikit Mengkarat **
3
Ketiga
Mengkarat ***
4
Ke-Empat
Mengkarat ***
5
Ke-Lima
Mengkarat dan air garam mengkuning ***
6
Ke-Enam
Mengkarat dan air garam mengkuning ***
7
Ke-Tujuh
Paku mengkuning diujung paku karatan ***

Di Tempat Tertutup Paku dengan Air Garam
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Sedikit Berkarat **

2
Kedua
Mengkarat dan air berubah menjadi kuning bening
3
Ketiga
Mengkarat ***
4
Ke-Empat
Menghitam
5
Ke-Lima
Paku mengkarat, air garam mengkuning ***
6
Ke-Enam
Karatan di bagian atas
7
Ke-Tujuh
Air garam mengkuning, paku karatan di bagian atas



Di Tempat Terbuka Paku dengan Air Sabun Colek
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak mengkarat -
2
Kedua
Tidak mengkarat -
3
Ketiga
Tidak mengkarat -
4
Ke-Empat
Tidak mengkarat -
5
Ke-Lima
Tidak mengkarat -
6
Ke-Enam
Tidak mengkarat -
7
Ke-Tujuh
Tidak mengkarat -
Di Tempat Tertutup Paku dengan Air Sabun Colek
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak mengkarat -
2
Kedua
Tidak mengkarat -
3
Ketiga
Tidak mengkarat -
4
Ke-Empat
Tidak mengkarat -
5
Ke-Lima
Tidak mengkarat -
6
Ke-Enam
Tidak mengkarat -
7
Ke-Tujuh
Tidak mengkarat -




Di Tempat Terbuka Paku Dengan Minyak Goreng
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak mengkarat -
2
Kedua
Tidak mengkarat -
3
Ketiga
Tidak mengkarat -
4
Ke-Empat
Tidak mengkarat -
5
Ke-Lima
Tidak mengkarat -
6
Ke-Enam
Tidak mengkarat -
7
Ke-Tujuh
Tidak mengkarat -

Di Tempat Tertutup Paku Dengan Minyak Goreng
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak mengkarat -
2
Kedua
Tidak mengkarat -
3
Ketiga
Tidak mengkarat -
4
Ke-Empat
Tidak mengkarat -
5
Ke-Lima
Tidak mengkarat -
6
Ke-Enam
Tidak mengkarat -
7
Ke-Tujuh
Tidak mengkarat -

Di Tempat Terbuka Paku dengan Garam Meja
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Sedikit mengkarat dan garam membeku **
2
Kedua
Di sisi paku kuning-kuning lebih banyak menempel di garam, paku sedikit mengkarat **
3
Ketiga
Mengkarat ***
4
Ke-Empat
Mengkarat ***
5
Ke-Lima
Mengkarat ***
6
Ke-Enam
Mengkarat ***
7
Ke-Tujuh
Mengkarat ***

Di Tempat Tertutup Paku dengan Garam Meja
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Paku sedikit mengkarat **
2
Kedua
Sedikit mengkarat **
3
Ketiga
Mengkarat ***
4
Ke-Empat
Mengkarat ***
5
Ke-Lima
Mengkarat ***
6
Ke-Enam
Mengkarat ***
7
Ke-Tujuh
Mengkarat ***

Di Tempat Terbuka Paku dengan Air Jeruk Nipis
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak mengkarat -
2
Kedua
Tidak mengkarat -
3
Ketiga
Paku menghitam
4
Ke-Empat
Tidak ada perubahan
5
Ke-Lima
Tidak ada perubahan
6
Ke-Enam
Air nya berkurang, arinya kental, Karena airnya berkurang sebelumnya maka ditambahkan air jeruk kembali, tidak mengkarat tetapi menghitam
7
Ke-Tujuh
Paku menghitam

Di Tempat Tertutup Paku Dengan Air Jeruk Nipis
No
Hari
Hasil Pengamatan
Dokumentasi
1
Pertama
Tidak mengkarat-
2
Kedua
Tidak mengkarat-
3
Ketiga
Berwarna hitam, sedikit mengkarat
4
Ke-Empat
Paku air jeruk menghitam, airnya habis sehingga ditambah air jeruk
5
Ke-Lima
Paku menghitam
6
Ke-Enam
Tidak ada perubahan tetapi air jeruk menjamur
7
Ke-Tujuh
Air jeruk menghitam dan air jeruk berjamur

G.  Pertanyaan
1.     Pada tabung Reaksi nomor apa saja yang mengalami Korosi ?!
2.     Paku tabung Reaksi mana yang paling Cepat mengalami Korosi?!
3.     Paku pada tabung reaksi mana yang paling lama mengalami Korosi ?
4.     Berdasarkan percobaan, faktor – faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya Korosi?
5.     Berikan Kesimpulan dari Percobaan tersebut!
6.     Buatlah laporan dengan Format yang jelas!
H.  Jawaban
1.     Paku saja di tempat terbuka dan tertutup
Paku dengan air garam di tempat terbuka dan tertutup
Paku dengan Garam Meja di tempat terbuka dan tertutup
2.     Paku saja di tempat terbuka dan tertutup
Paku dengan air garam di tempat terbuka dan tertutup
Paku dengan Garam Meja di tempat terbuka dan tertutup
3.     Paku dengan Minyak Goreng
Paku dengan Air sabun colek
4.    Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi korosi antara lain:
a. Air dan kelembapan udara
   Dilihat dari reaksinya yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses Korosi.
b.Elektrolit
   Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam, oleh karena itu, air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi utama.
c. Permukaan logam yang tidak rata
   Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub – kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub – kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit berbentuk.

I.     Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, dapat saya pribadi simpulkan bahwa korosi terjadi karena adanya faktor lingkungan disekitar kita seperti Kelembaban, Suhu, Udara, Air, Cuaca, Iklim. Sehingga hasil percobaan paku ditempat terbuka, tertutup, mengalami korosi karna adanya faktor lingkungan disekitar, sedangkan paku dengan air garam terjadi korosi karena pada larutan air garam, konsentrasi basa jauh lebih tinggi ketimbang air biasa, oleh karena itu, paku lebih cepat berkarat pada air garam. Sedangkan Paku dengan Minyak tidak terjadi Korosi dikarenakan Minyak dikatakan sebagai Pelumas dan karena minyak memiliki sifat melapisi logam dari korosi. Sedangkan paku dengan air jeruk nipis tidak terjadi korosi dikarenakan air jeruk nipis merupakan asam lemah.
Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadikorosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksidengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe), Korosi juga akan terjadi jika pereduksinyaadalah air (H2O) , sehingga jika lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah berinteraksi dengan air (O2 )
tidak semua pereduksi mampu menyebabkan korosi, contohnya HCl, dan larutan lainya dari asam halida, Logam yang sangat reaktif dapat mencegah logam lain untuk bereduksi sehingga kejadian korosi dapat dicegah.


No comments:

Featured Post

Customer Relationship Management

  Exercise Questions How do you define CRM? How are CRM activi...

Popular Post

(C) Copyright 2018, By Kristina Yanti